Friday, November 7, 2008

Cuap-Cuap Atas Nama: November Ketujuh

JANG – KRIK. Spesies langka yang menginspirasiku buat nulis postingan ini. Terima kasih.


1. Hari ini (memang) terasa dashyat. Bagaimana tidak, tepat pada pukul enam pagi aku harus mengangkat bendera putih pada kedua mata ini setelah berperang (hampir) 24 jam dengan layar desktop. Mereka berkontraksi: minta supaya dipejamkan. Sebagai manusia yang tau balas budi, tentu saja kukabulkan. Tidur itu juga termasuk hak asasi buat mata, kan? Sedih meninggalkan lab dan kerjaan, tapi senang juga menyambut kasur kecilku – tempat dimana mimpi-mimpi besar terlahir. Yeah, this is life. Setidaknya buat makhluk sepertiku. Buat yang jenis lain, berlaku hukum yang berbeda.


2. 10:00am. Aku terbangun untuk satu tujuan yang cukup jelas: LECTURE. Dan sepertinya jangkrik-jangkrik telah berhenti berorkestra ria. Dasar. Kadang mereka cukup efisien jika dijadikan alarm (buat mereka yang suka bangun subuh). Setelah dipikir-pikir, pasca Wallstreet Meltdown ini, mungkin para jangkrik tersebut memang sedang buka kursus bangun pagi. Kerja part-time, buat bertahan hidup. Lawakan pagi memang menyenangkan! Hahahaha – hahaha – haha –ha –– Sial. Aku telat.


3. Tiba-tiba teringat soal matematika. Exam akan segera datang, saudara-saudara! Dan aku memang belum sempat membolak-balik surat-surat cinta dari sang mahaguru. Maaf. Oh, mengapa belajar matematika tidak sama dengan mengejar cinta? Rumus. Invers. Modulo. Biner. Matriks. Determinan. Deret. Sigma. Kosakata matematika yang sungguh romantis. Sayang tidak cukup membuatku ingin bercinta dengan mereka. Maaf lagi. Jadi ingat guyonan anak SD, “Pelajaran apa yang paling bisa bikin orang mati?” Pertanyaan retoris. Tapi semuanya tetap serentak menjawab dengan penuh semangat, “Matematika!” Entah kenapa.


4. Hari ini bertemu bebek. Bebek langka yang cuma ada satu di dunia. Bisa memberi cinta, bisa masak mie juga. Sungguh menakjubkan! Dunia ini benar-benar penuh dengan keajaiban. Bagaimana aku menemukannya adalah sebuah keajaiban. Bagaimana postingan ini ditulis juga adalah keajaiban.


5. Dialog antara beberapa manusia gila di pagi hari:

A: “Aku sudah ngomong jancuk (baca: jancok) sejak TK!” *bangga*
B: “TK? Gimana ngomongnya coba…”
C: “Jan… Jan… Jancuuukkk…” (baca: jancuk)
B: “Bu guyu, Bu guyu… Bu guyu jancuuukkk…” (baca: jancyuk)
A, B, C: Hahaha! *ngakak*

Entah di mana lucunya. Lagipula ini juga bukan sesuatu yang lulus sensor buat jadi sebuah lelucon. Tapi itulah sebabnya kadang aku merasa kami ini gila, justru karena kami tidak pernah menganggap kami ini gila.


6. Nine Lives. Malam hari pergi nonton komedi garapan seseorang bareng 11 jiwa. Lucu. Hebat. Sekolah tua. Fruit Punch. Kursi merah. Layar lebar. Sempat membuat adrenalinku naik-naik ke puncak gunung beberapa kali. Yang masih tercatat di otakku: mitos tentang seekor kucing, manusia yang tidak pernah beruntung, preman-preman yang mukanya kaya sotong, GPS, kesalahpahaman, dan hidup… Dugem? Tak ada rencana lain setelah itu. Kami pulang karena sudah malam. Angka menunjukkan hampir pukul satu dua. Ada (papi mami) kerjaan menunggu dengan setia di (rumah) lab. Bukan waktu untuk tidur, tapi waktu untuk begadang sampai pagi. Akhir semester memang masa-masa sulit bagi beberapa makhluk, sekali lagi, seperti aku. Sebut saja ini sindrom Novembria (Kalau semester dua namanya sindrom Aprilia).


7. Kembali ke meja lab. Layar desktop dengan brightness 100%. Exam wishes di sebelah kiri. (makasih banyak!) Ada lelaki tertidur pulas di atas 2 kursi di sebelah kiri juga *sepertinya dia sedang bahagia*. Ada kerjaan. Ada project. Ada MS Word 2007. Ada Autodesk Maya 2008. Ada window Mozilla yang terbuka, isinya hanya 1 tab yang dirahasiakan. Dan ada cinta.


Tujuh paragraf. 524 kata. Ya, ini hanyalah cuap-cuap di awal bulan November. Nggak penting sama sekali. Kalau ada yang mengangkat tangan; bukan buat bertanya, tapi buat melempar sandal, boleh. Adalah sebuah kehormatan untuk menangkapnya. Ketimbang belajar atau membaca blog ini. Salam dari para sahabat gila. Pamit.


– ditulis dua jam menuju pukul enam pagi, November kedelapan.

8 comments:

~'FeN'~ said...

sammm...

kok kamu nulis yang ga penting aja bisa baguuussss ya?

ngiriiiii...

met final project...
met exam juga...

go get straight a plus...

^^

Anonymous said...

bagus sem, dipertahanken!

Anonymous said...

penulis sejati kau.. iri..

schroddinger said...

@fen: haha makasih2.. mungkin krn dulu sempet suka nulis cerpen juga kali yaa.. aslinya grammarku ngaco =p

happy exam buat kmu juga yaa.. A+A+A+A+A+A+A+A+A+A+A+A+A+A+A+

@nat: trims! haha

@n0n: haha kau juga koookk.. thanks!

Anonymous said...

astaga bahasanyaaaaaa...luarbiasa :p

schroddinger said...

hehe makasih y cok! =p

Anonymous said...

this is truly a nice posting..
salam kenal. kita baru ketemu sekali pas maen futsal di F4.. :)

btw, knp pilih nama schroddinger?

schroddinger said...

met kenal juga.. itu nama "schroddinger" uda saya pake dari jama jadul. jd uda kebawa mpe sekarang.. hehe

btw karang udah migrasi ke wordpress ya.. mau total ngeblog Indo aja, jadi isa updatenya cepet..

http://pujanggakertas.wordpress.com/